Friday, November 21, 2014

PROSEDURE KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT TONSILITIS



ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN TONSILITIS

A.  Pengkajian
Focus pengkajian menurut Firman S (2006) yaitu :
a.    Wawancara
1.    Kaji adanya riwayat penyakit sebelumnya (tonsillitis)
2.    Apakah pengobatan adekuat
3.    Kapan gejala itu muncul
4.    Apakah mempunyai kebiasaan merokok
5.    Bagaimana pola makannya
6.    Apakah rutin / rajin membersihkan mulut
b.    Pemeriksaan fisik
Data dasar pengkajian (Doengoes, 1999)
1.    Intergritas Ego
Gejala :  Perasaan takut
Khawatir bila pembedahan mempengaruhi hubungan keluarga, kemampuan kerja, dan keuangan.
Tanda :  ansietas, depresi, menolak.
2.    Makanan / Cairan
Gejala : Kesulitan menelan
Tanda : Kesulitan menelan, mudah terdesak, inflamasi, kebersihan gigi buruk.
3.    Hygiene
Tanda : Kesulitan menelan
4.    Nyeri / Keamanan
Tanda : gelisah, perilaku berhati-bati
Gejala : sakit tenggorokan kronis, penyebaran nyeri ke telinga
5.    Pernapasan
Gejala : riwayat merokok / mengunyah tembakau, bekerja dengan serbuk kayu, debu.
Hasil pemerisaan fisik secara umum di dapat :
a)    Pembesaran tonsil dan hiperemis
b)   Letargi
c)    Kesulitan menelan
d)   Demam
e)    Nyeri tenggorokan
f)    Kebersihan mulut buruk
c.    Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan usap tenggorok
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan sebelum memberikan pengobatan, terutama bila keadaan memungkinkan. Dengan melakukan pemeriksaan ini kita dapat mengetahui kuman penyebab dan obat yang masih sensitif terhadapnya.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

B.  Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :
Pre Operasi
1.    Kerusakan menelan berhubungan dengan  proses inflamasi.
2.    Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil.
3.    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
4.    Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
5.    Cemas berhubungan dengan rasa tidak nyaman

Post Operasi
1.    Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas jaringan.
2.    Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.
3.    Kurang pengetahuan tentang diet berhubungan dengan kurang informasi.


C.  Intervensi
Pre Operasi
Dx 1 : Kerusakan menelan berhubungan dengan  proses inflamasi.
NOC : Perawatan Diri : Makan
Tujuan : Setelah dlakukan tindakan keperawatan terapi menelan selama 3 x24 jam diharapkan tidak ada masalah dalam makan dengan skala 4 sehingga kerusakan menelan dapat diaaasi
Kriteria hasil :
a)    Reflek makan
b)   Tidak tersedak saat makan
c)    Tidak batuk saat menelan
d)   Usaha menelan secara normal
e)    Menelan dengan nyaman
Skala : 1. Sangat bermasalah
2. Cukup bermasalah
3. Masalah sedang
4. Sedikit bermasalah
5. Tidak ada masalah
NIC : Terapi menelan
Intervensi :
1.      Pantau gerakan lidah klien saat menelan
2.      Hindari penggunaan sedotan minuman
3.      Bantu pasien untuk memposisikan kepala fleksi ke depan untuk menyimpkan menelan.
4.      Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan dan penenangan pasien selama makan / minum obat.

Dx 2 : Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil.
NOC : Kontrol Nyeri
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan manejemen nyeri selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada masalah dalam nyeri dengan skala 4 sehingga nyeri dapat hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
a.       Mengenali faktor penyebab.
b.      Mengenali serangan nyeri.
c.       Tindakan pertolongan non analgetik
d.      Mengenali gejala nyeri
e.       Melaporkan kontrol nyeri
Skala : 1. Ekstream
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak Ada
NIC : Menejemen Nyeri
Intervensi :
1.    Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
2.    Ajarkan teknik non farmakologi dengan distraksi / latihan nafas dalam.
3.    Berikan analgesik yang sesuai.
4.    Observasi reaksi non verbal dari ketidanyamanan.
5.    Anjurkan pasien untuk istirahat.

Dx 3: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
NOC : Fluid balance
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan manejemen nutrisi selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada masalah nutrisi dengan skala 4 sehingga ketidak seimbangan nutrisi dapat teratasi
Kriteria hasil :
a.       Adanya peningkatan BB sesuai tujuan
b.      BB ideal sesuai tinggi badan
c.       Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
d.      Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
Skala :         1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang-kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
NIC :  Manajemen nutrisi
1.      Berikan makanan yang terpilih
2.      Kaji kemampuan klien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
3.      Berikan makanan sedikit tapi sering
4.      Berikan makanan selagi hangat dan dalam bentuk menarik.

Dx 4: Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
NOC : Termoregulasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan fever treatment selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada masalah dalam suhu tubuh dengan skala 4 sehingga suhu tubuh kembali normal atau turun.
Kriteria hasil :
a.       Suhu tubuh dalam rentang normal
b.      Suhu kulit dalam batas normal
c.       Nadi dan pernafasan dalam batas normal.
Skala :         1. Ekstrem
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
NIC :  Fever Treatment
1.         Monitor suhu sesering mungkin
2.         Monitor warna, dan suhu kulit
3.         Monitor tekanan darah, nadi, dan pernafasan.
4.         Monitor intake dan output
5.         Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam.

Dx 5: Cemas berhubungan dengan rasa tidak nyaman
NOC : Kontrol Cemas
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pengurangan cemas selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada masalah dengan kecemasan dengan skala 4 sehingga rasa cemas dapat hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
a.       Ansietas berkurang
b.      Monitor intensitas kecemasan
c.       Mencari informasi untuk menurunkan kecemasn
d.      Memanifestasi perilaku akibat kecemasan tidak ada
Skala : 1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang-kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
NIC : Pengurangan Cemas
1.      Sediakan informasi yang sesungguhnya meliputi diagnosis, treatmen dan prognosis.
2.      Tenaggkan anak / pasien.
3.      Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan. (takhikardi, eskpresi cemas non verbal)
4.      Berikan pengobatan untuk menurunkan cemas dengan cara yang tepat.
5.      Instruksikan pasien untuk melakukan ternik relaksasi

Post Operasi
Dx 6 : Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas jaringan.
NOC : Level Nyeri
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan manejemen nyeri selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada masalah tentang nyeri dengan skala 4 sehingga nyeri dapat hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
a.       Melaporkan nyeri
b.      Frekuensi nyeri.
c.       Lamanya nyeri
d.      Ekspresi wajah terhadap nyeri
Skala : 1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
NIC : Menejemen Nyeri
Intervensi :
1.      Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
2.      Ajarkan teknik non farmakologi dengan distraksi / latihan nafas dalam.
3.      Berikan analgesik yang sesuai.
4.      Observasi reaksi non verbal dari ketidanyamanan.
5.      Tingkatkan istirahat pasien.

Dx 7 : Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif.
NOC: Kontrol Infeksi
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan kontrol infeksi selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada infeksi dengan skala 4 sehingga resiko infeksi tidak terjadi
Kriteria hasil:
a.       Dapat memonitor faktor resiko
b.      Dapat memonitor perilaku individu yang menjadi faktor resiko
c.       Mengembangkan keefektifan strategi untuk  mengendalikan infeksi.
d.      Memodifikasi gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko.
Keterangan Skala :
1.      Tidak pernah menunjukkan
2.      Jarang menunjukkan
3.      Kadang menunjukkan
4.      Sering menunjukkan
5.      Selalu menunjukkan
NIC: Kontrol Infeksi
a.       Ajarkan teknik mencuci tangan dengan benar.
b.      Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan.
c.       Lakukan perawatan aseptik pada semua jalur IV.
d.      Lakukan teknik perawatan luka yang tepat.

Dx 8  : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang mengenal informasi.
Tujuan  : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pengajaran pengobatan selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada masalah dengan kurang pengetahuan dengan skala 4 sehingga pengetahuan pasien dan keluarga dapat bertambah
NOC : Knowledge:  Diet
a.     Menyebutkan keuntungan dan diet yang
b.    Menyebutkan makanan-makanan yang diperbolehkan
c.    Menyebutkan makanan-makanan yang dilarang.
Ket:          1 : Tidak mengetahui
     2 : Terbatas pengetahuannya
     3 : Sedikit mengetahui
     4 : Banyak pengetahuannya
     5 : Intensif atau mengetahuinya secara kompleks
NIC :  Pengajaran Pengobatan
1.        Jelaskan kepada anak dan orang tua tentang tujuan obat.
2.        Informasikan kepada anak akibat tidak minum obat.
3.        Ajarkan anak untuk minum obat sesuai dnegan dosis.
4.        Informasikan kepada anak dan keluarga tentang efek samping

D.  Evaluasi
Dx 1 : Kerusakan menelan berhubungan dengan  proses inflamasi.
a.       Reflek makan                                                                                      4
b.      Tidak tersedak saat makan                                                                  4
c.       Tidak batuk saat menelan                                                                   4
d.      Usaha menelan secara normal                                                             4
e.       Menelan dengan nyaman                                                                    4

Dx 2 : Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil.
a.       Mengenali faktor penyebab.                                                               4
b.      Mengenali serangan nyeri.                                                                  4
c.       Tindakan pertolongan non analgetik                                                   4
d.      Mengenali gejala nyeri                                                                        4
e.       Melaporkan kontrol nyeri                                                                    4

Dx 3: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
a.      Adanya peningkatan BB sesuai tujuan                                               4
b.      BB ideal sesuai tinggi badan                                                              4
c.      Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi                                       4
d.     Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.                                                      4

Dx 4: Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
a.       Suhu tubuh dalam rentang normal                                                      4
b.      Suhu kulit dalam batas normal                                                            4
c.       Nadi dan pernafasan dalam batas normal                                           4                     

Dx 5: Cemas berhubungan dengan rasa tidak nyaman
a.       Ansietas berkurang                                                                             4
b.      Monitor intensitas kecemasan                                                             4
c.       Mencari informasi untuk menurunkan kecemasn                                4
d.      Memanifestasi perilaku akibat kecemasan tidak ada                          4

Dx 6 : Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas jaringan.
a.       Melaporkan nyeri                                                                                4
b.      Frekuensi nyeri.                                                                                   4
c.       Lamanya nyeri                                                                                    4
d.      Ekspresi wajah terhadap nyeri                                                            4

Dx 7 : Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif.
a.      Dapat memonitor faktor resiko                                                           4
b.      Dapat memonitor perilaku individu yang menjadi faktor resiko        4
c.      Mengembangkan keefektifan strategi untuk  mengendalikan infeksi            4
d.     Memodifikasi gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko                4

Dx 8  : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
a.      Menyebutkan keuntungan dan diet yang baik                                    4
b.      Menyebutkan makanan-makanan yang diperbolehkan                       4
c.      Menyebutkan makanan-makanan yang dilarang                                 4



DAFTAR PUSTAKA

Adams, George L. 1997. BOISE Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta:EGC.
Doengoes, Marilynn D. 1999. Rencana Asuhan Keparawatan. Jakarta:EGC.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:Media Aeus Calpius.
Ngastiyah. 1997. Perawatan anak Sakit. Jakarta:EGC.
Pracy R, dkk.1985. Pelajaran Ringkasan Telinga hidung Tenggorokan. Jakarta:Gramedia.
Price, Silvia.1995.Patofisiologi Konsep Klinis Proses PenyakitJakarta:EGC.
Wilkinson, Judith.2000.Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria hasil NOC Edisi 7.Jakarta:EGC.


PROSEDURE KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT TONSILITIS Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Artikasari Pangestuti

0 comments:

Post a Comment