Thursday, November 20, 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIDROCEPHALUS



ASUHAN KEPERAWATAN
HIDROCEFALUS

A.    fokus pengkajian
1.      Wawancara
DS       : Pengertian penyakit oleh keluarga/pasien
Kemampuan pasien untuk mengerti
Pernyataan sakit kepala, mual-muntah, kejang
Pernyataan kepalanya membesar
DO      : Lingkar kepala melebihi normal
Terjadi peningkatan TIK (mual, muntah, kejang)
Fortanella/Sutura belum menutup
Tingkat kesadaran yang bisa diamati adalah gelisah, disorientasi, lethargi
Status tanda-tanda vital bervariasi terhadap nadi dan tekanan darah
Riwayat Kesehatan
Dari riwayat kesehatan pasien dengan hidrosefalus dapat menunjukkan adanya
a.       Riwayat trauma sewaktu lahir
b.      Riwayat penyakit dahulu, misal: perdarahan sebelum dan sesudah lahir, infeksi, neoplasma
c.       Riwayat keluarga
2.      Pemerikasaan fisik
a.       Sakit kepala, mual, muntah, kejang
b.      Penurunan kesadaran yang bisa diamati adalah gelisah, disorientasi, lethargi
c.       Sunset sign pada mata
d.      TTV yang bervariasi untuk tiap individu
e.       Pembesaran lingkar kepala
3.      Pemeriksaan penunjang
a.       Pemeriksaan Neurologi
Untuk mengetahui status neurologis pasien, misalnya gangguan kesadaran, motoris/kejang, edema pupil saraf otak II
b.      Pengukuran lingkar kepala
Untuk mengetahui Progrestivitas atau perkembangan lingkar kepala
c.       CT Scan
Untuk mengetahui adanya kelainan dalam otak dengan menggunakan radio isotop, radioaktif dan scanner
d.      MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Untuk mengetahui kondisi patologis otak dan medula spinalis dengan menggunakan teknik scaning dengan kekuatan magnet untuk membuat bayangan struktur tubuh

B.     diagnosa keperawatan
1.      Perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan peningkatan volume cairan serebrospinal
2.      Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan TIK
3.      Resiko infeksi berhubungan dengan pembedahan penempatan shunt
4.      Ketakutan atau kecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
5.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber informasi

C.    NOC & NIC
Dx I
Perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan peningkatan volume cairan cerebrospinal.
NOC   : Status sirkulasi
Kriteria hasil NOC
1.      Menunjukkan status sirkulasi ditandai dengan indikator berikut:
a.       TD sistolik dan diatolik dalam rentang yang diharpkan
b.      Tidak ada hipotensi otastik
c.       Tidak ada bising pembuluh darah besar
2.      Menunjukkan kemampuan kognitif, ditandai dengan indikator:
  1. Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan usia serta kepmampuan
  2. Menunjukkan perhatian, konsentrasi serta orientasi
  3. Menunjukkan memori jangka lama dan saat ini
  4. Memproses informasi
  5. Membuat keputusan dengan benar
Intervensi NIC
  1. Pantau hal-hal berikut ini
a.       Tanda – tanda vital
b.      Sakit kepala
c.       Tingkat kesadaran dan orientasi
d.      Diplopia inistagmus, penglihatan kabur, ketajaman penglihatan
e.       Pemantauan TIK
-          Pemantauan TIK dan respon neurologis pasien terhadap aktivitas perawatan
-          Pantau tekanan perfusi jaringan
-          Perhatikan perubahan pasien sebagai respon terhadap stimulus
f.       Penatalaksanaan sensasi perifer
-          Pantau adanya parestes: mati rasa atau adanya rasa kesemutan
-          Pantau status cairan termasuk asupan dan haluaran
  1. Aktivitas kolaboratif
a.       Pertahankan parameter termodinamik dalam rentang yang dianjurkan
b.      Berikan obat-obatan untuk meningkatkan volume intravaskuler, sesuai permintaan
c.       Berikan obat yang menyebabkan Hipertensi untuk mempertahankan tekanan perfusi serebral sesuai dengan permintaan
d.      Tinggikan bagian kepala tempat tidur 0 sampai dengan 45 derajat, bergantung pada kondisi pasien dan permintaan medis
e.       Berikan loap diuretik dan osmotik, sesuai dengan permintaan.
Dx II
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan TIK
NOC :
a.       Level nyeri
-          Laporan nyeri
-          Frekwensi nyeri
-          Lamanya nyeri
-          Ekspresi wajah terhadap nyeri
-          Kegelisahan
-          Perubahan TTV
-          Perubahan ukuran pupil
b.      Kontrol Nyeri
-          Menyebutkan faktor penyebab
-          Menyebutkan waktu terjadinya nyeri
-          Menggunakan analgesik sesuai indikasi
-          Menyebutkan gejala nyeri
NIC :
a.       Manajemen Nyeri
-    Tampilkan pengkajian secara menyeluruh tentang nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, intensitas dan faktor predisposisi nyeri.
-    Observasi isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, terutama jika tidak dapat berkomunikasi secara efektif.
-    Pastikan pasien menerima analgesik yang tepat.
-    Tentukan dampak nyeri terhadap kwalitas hidup (misal ; tidur, aktivitas, dll).
-    Evaluasi dengan pasien dan tim kesehatan, efektivitas dari kontrol nyeri pada masa lalu yang biasa digunakan.
-    Kaji pasien dan keluarga untuk mencari dan menyediakan pendukung.
-    Berikan info tentang nyeri, misal; penyebab, berapa lama akan berakhir dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur.
-    Kontrol faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi respon pasien untuk ketidaknyamanan (misal : temperatur rungan cahaya dan kebisingan).
-    Ajarkan untuk menggunakan teknik nonfarmokologi (misal : relaksasi, guided imagery, therapi musik, distraksi, dll).

Dx III
Resiko infeksi berhubungan dengan pembedahan penempatan shutrl

NOC :
a.       Kontrol Resiko
Kriteria hasil :
-          Dapat memonitor faktor resiko
-          Dapat memonitor perilaku individu yang menjadi faktor resiko
-          Mengembangkan keefektifan strategi untuk mengendalikan faktor resiko
-          Memodifikasi gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko
b.      Deteksi Resiko
Kritria hasil :
-          Mengtahui atau mengungkapkan tanda dan gejala tentang indikasi resiko.
-          Menggunakan sumber untuk menyediakan informasi tentang resiko potensial.
-          Berpartisipasi dalam pemeriksaan.
NIC :
a.       Kontrol Infeksi
Aktivitas :
-          Gunakan sarung tangn steril
-          Pelihara lingkungan yang tetap aseptik.
-          Batasi pengunjung
-          Beritahu pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan jika terjadi infeksi laporkan kepada petugas kesehatan.
-          Anjurkan intake nutrisi yang baik.
b.      Identifikasi Resiko.
 Aktivitas :
-          Identifikasi pasien dengan kebutuhan perawatan secara berkelanjutan
-          Menentukan sumber yang finansial.
-          Identifikasi sumber agen penyakit untuk mengurangi faktor resiko.
-          Tentukan pelaksanaan dengan treatment medis dan perawatan.
Dx IV
Ketakutan atau kecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
NOC:
  1. Anxiety control
-          Monitor intensitas dari cemas
-          Mencari informasi untuk menurunkan cemas
-          Gunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas
-          Melakukan hubungan sosial untuk memusatkan konsentrasi
-          Kontrol respon cemas
  1. Coping
-          Identifikasi pola koping yang efektif
-          Identifikasi pola koping yang tidak efektif
-          Kontrol cara pasien dalam mengungkapkan perasaannya dengan kata – kata
-          Laporkan penurunan stress
-          Pakai perilaku untuk peenurunan stress
NIC
  1. penurunan cemas
-          ciptakan lingkungan yang tenang untuk mengurangi cemas
-          menyediakan informasi yang benar dan jelas tentang diagnosis dan program perawatan yang diberikan
-          kaji penyebab kecemasan pasien
-          anjurkan keluarga untuk mendampingi pasien guna mengurangi kecemasan
-          identifikasi perubahan tingkat kecemasan pasien
  1. teknik ketenangan
-          pertahankan kontak mata dengan pasien
-          duduk dan berbincang – bincang dengan pasien
-          ciptakan suasana yang tenang
-          gunakan teknik distraksi
-          berikan obat anti cemas
-          instruksikan pasien dengan metoda decrease anxiety (menguurangi cemas)
Dx V
Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber informasi.
NOC :
a.       Knowledge : Disease Process (1803)
-          Kenalkan dengan nama penyakit
-           Gambarkan dari proses penyakit
-           Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit
-           Jelaskan faktor resiko
-           Jelaskan efek dari penyakit
-           Jelaskan tanda dan gejala
b.      Knowledga Illness care (1824
-          Proses penyakit
-           Pengendalian infeksi
-           Pengobatan
-           Prosedur pengobatan
-           Perawatan terhadap penyakit
NIC :
a.       Teaching Disease Process
Aktifitas :
-       Jelaskan patofisiologi penyakit
-       Jelaskan tanda dan gejala dari penyait
-       Jelaskan proses penyakit
-       Identifikasi kemungkinan penyebab penyakit
-       Diskusikan pilihan perawatan
b.      Teaching : Prosedur / Treatment
Aktifitas :
-       Informasikan kepada pasien kapan dan dimana prosedur perawatan     dilakukan
-       Informasikan kepada pasien tentang berapa lama prosedur dilakukan
-       Jelaskan tujuan dari prosedur / perawatan
-       Gambarkan aktifitas sebelum prosedur dilakukan
-       Jelaskan prosedur tindakan



























DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (1997). Diagnosa Keperawatan : buku saku. edisi 6. Jakarata : EGC
Ganong. (1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi: 17. Jakarta: EGC
Johnson, marion, dkk. (2000). Nursing Outcomes Clasification (NOC). Missouri: Mosby
Mc. Clostrey, Deane C, & Bulechek Glorid M. (1996). Nursing Intervention Clasification (NIC). Missouri: Mosby
            Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan 2005-2006. Alih bahasa dan editor: Budi Santosa. Jakarta: Prima Medika
Price. (1995). Patofisiologi: Proses-proses Penyakit Edisi: 4, Editor peter Anugrah Buku II. Jakarta: EGC
Wilkinson, M, Judith; (1997) . Buku saku diagnosis keperawatan dengan NIC dan NOC . Edisi 7 . Jakarta : EGC.

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIDROCEPHALUS Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Artikasari Pangestuti

0 comments:

Post a Comment