Wednesday, November 19, 2014

CARA PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN PADA PATENT DUKTUS ARTERIOSUS (PDA)



PENATALAKSANAAN
1.      Medis
a.       Penatalaksanaan konservatif: Restriksi cairan dan pemberian obat-obatan: Furosemid (lasix) diberikan bersama restriksi cairan untuk meningkatkan diuresis dan mengurangi efek kelebihan beban kardiovaskuler. Pemberian indomethacin (inhibitor prostaglandin) untuk mempermudah penutupan duktus, pemberian antibiotik profilaktik untuk mencegah endokarditis bakterial.
b.      Pembedahan: pemotongan atau pengikatan duktus.
c.       Non pembedahan: penutupan dengan alat penutup dilakukan pada waktu kateterisasi jantung.
2.      Keperawatan
Pasien PDA baru dirawat di rumahsakit bila sedang mendapat infeksi saluran naps, karena biasanya sangat dipsnea dan sianosis sehingga pasien terlihat payah. Masalah pasien yang perlu diperhatikan ialah bahaya terjadinya gagal jantung, resiko terjadinya infeksi saluran napas, kebutuhan nutrisi, gangguan rasa aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit.
a.       Bahaya terjadinya gagal jantung
Dengan adanya pirau kiri dari kiri ke kanan darah yang mengalir ke bilik kanan menjadi lebih banyak. Ini berarti beban arteri pulmonalis dan otot bilik kanan yang ototnya tidak setebal bilik kiri akan menjadi lebih berat danakibatnya akan terjadi gagal jantung. Bayi memerlukan perawatan yang baik dan pengawasan medis yang teratur agar bila terjadi sesuatu lekas dapatdiambil tindakan, karena itu bayi harus secara teratur kontrol di bagian kardiologi atay dokter yang menanganinya.
b.      Resiko Infeksi Saluran Pernapasan
Pasien dengan pirau kiri ke kanan mudah mendapat infeksi saluran napas karena darah di dalam paru-paru lebih banyak sehingga pertukaranoksigen tidak adekuat. Dalam perawatan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)      Ruangan harus cukup ventilasi, tetapi boleh terlalu dingin
2)      Baringkan dengan kepala lebih tinggi (semi fowler)
3)      Jika banyak lendir baringkan dengan letak kepala ekstensi dengan memberi ganjal di bawah bahunya (untuk memudahkan lendir keluar).
4)      Sering isap lendirnya, bila terlihat banyak lendir di dalam mulut, bila akan memberi minum, atau bila akan mengubah sikap berbaringnya.
5)      Ubah sikap berbaringnya setiap 2 jam. Lap dengan air hangat bagian yang tertekan dan diberi bedak.
6)      Bila dipnea sekali diberikan oksigen 2-4 L per menit. Lebih baik periksa astrup dahulu untuk menentukan kebutuhan oksigen yang sebenarnya sesuai dengan kebutuhan.
7)      Observasi tanda vital
c.       Kebutuhan nutirisi
Karena bayi susah makan/minum susu maka masukan nutrisi tidak mencukupi kebutuhannya untuk pertumbuhan. Kecukupan makanan sangat diperlukan untuk mempertahankan kesehatan bayi sebelum dioperasi. Makanan yang terbaik adalah ASI, jika tidak ada ASI diganti dengan susu formula yang cocok. Berikan makanan tambahan yang sesuai dengan umurnya misalnya buah, biskuit, bubur susu atau tim saring.
Bayi yang sangat dipsnea susah mengisap dot atau menetek, maka perlu dipasang infus untuk memenuhi kalori dan dapat juga untuk memasukkan obat secara intravena atau untuk koreksi asidosis. Infus biasanya diberikan cairan 3:1, yaitu glukosa 5% dikombinasi dengan NaCL 0,9 %. Perhatikan tetesan tidak boleh terlalu cepat karena memnambah bebankerja jantung.
d.      Gangguan rasa aman dan nyaman
1)      Baringkan semifowler untuk menghindari isi rongga perut mendesak paru.
2)      Berikan oksigen sesuai dengan keadaan sianosisnya (rumus 1-2 L/menit)
3)      Ubah posisi tidur setiap 2-3 jam, lap tubuhnya supaya kering, kemudian dibedaki, hati-hati debu bedak terhirup yang menyebabkan pasien batuk.
4)      Selimuti pasien agar tidak kedinginan tetapi tidak boleh mengganggu pernapasan
5)      Hati-hati jika menghisap lendir, jangan memacu mundurnya kateter.
6)      Jika bekas infis terjadi hematoma, oleskan jel thrombophob atau kompres dengan alkohol.
7)      Jika orang tua tidak menunggui harus lebih diperhatikan, ajak berbicara walaupun pasien seorang bayi.
e.       Kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit
Orang tua pasien perlu dibertahu bahwa pengobatan anaknya hanya dengan jalan operasi. Selama operasi belum dilakukan anak akan selalu menderita infeksi saluran pernapasan berulang, sedangkan untuk operasi diperlukan kesehatan tubuh yang baik karenanya anak perlu perawatan yang cermat.
1)      Anak harus mendapatkan makanan yangcukup bergizi. Susu boleh diberikan lebih banyak karena biasanya nafsu makannya kurang.
2)      Hindarkan kontak dengan orang/anak yang sedang sakit misalnya batuk, pilek.
3)      Hindarkan bayi/anak kontak dengan banyak orang untuk mencegah infeksi (bila tidak perlu sekali tidak usah dibawa ke luar rumah)
4)      Agar secara teratur dibawa kontrol di bagian kardiologi. Bila mendapat obat harus diberikan dengan benar.
5)      Usahakan agar lingkungan ruah bersih. Rumah cukup ventilasi dan sinar matahari, tetapi kamar tidur jangan dingin. Bila menggunakan AC, pasien harus diselimuti tetapi tidak membebani pernapasannya. Jangan mandi terlalu pagi atau terlalu sore dan harus menggunakan air hangat

CARA PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN PADA PATENT DUKTUS ARTERIOSUS (PDA) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Artikasari Pangestuti

0 comments:

Post a Comment