Monday, November 17, 2014

CONTOH ASKEP ANAK DENGAN PALATOSKISIS



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UGM
KEPERAWATAN ANAK

I. PENGKAJIAN

Nama Mahasiswa         :
Tempat Praktek            : Ruang NICU RSUP Dr. Sardjito
Tanggal Praktek           : 04 Oktober 2004 – 09 Oktober 2004
 

A.     Identitas Klien

1.       Nama                                       : By. DWM
2.       Tempat/Tanggal lahir                  : Klaten/27 Agustus 2004 Jam 01.25 WIB
3.       Nama ayah/Ibu                          : Tn. Radimo/Ny. Agus Rejeki
4.       Pekerjaan ayah                          : Guru SMK
5.       Pendidikan ayah                        : S1
6.       Pekerjaan ibu                            : Karyawan asuransi
7.       Pendidikan ibu                           : SMA
8.       Alamat                                      : Bener, Wonosari, Klaten
9.       Agama                                      : Islam
10.   Kultur                                        : Jawa
11.   No. RM                                     : 1151478
12.   Tanggal masuk RS                    : 11 September 2004

B.     Keluhan Utama

Observasi takipnea dan kardiomegali kiriman dari RS Dr. Oen Solo. Bayi wanita lahir dari ibu P2 A0 dengan umur kehamilan 9 bulan (mundur 2 minggu dari perkiraan). Lahir spontan ditolong oleh dokter kandungan, bayi langsung menangis. Apgar score 6-8-9, air ketuban hijau keruh, tidak terjadi KPD, BBL 3650 gram. Mekonium keluar < 24 jam, dengan palatoskisis. Bayi dirawat di kamar bayi fisiologis selama observasi nafas cepat (> 100 kali/menit), jika bayi menangis tampak biru, akhirnya dirawat di ruang patologis selama 2 hari. Suhu bayi stabil, menangis kuat, refleks hisap baik, minum ditetesi dan melalui NGT. Rontgent thorak dengan hasil kardiomegali, terapi yang diberikan amcillin 2x500 mg, sagestam salep mata 3xgtt I. Karena tidak ada perubahan kondisi bayi dirujuk ke RS Dr. Sardjito.

C.     Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

1.       Prenatal
a.       Jumlah kunjungan   
1). Trimester I        : Tiap 2 minggu sekali
2). Trimester II       : Tiap 2 minggu sekali
3). Trimester III      : Tiap minggu sekali.
b.       Periksa                                                      
Ibu menyatakan selama hamil periksa di dokter spesialis kandungan.
c.       Pendidikan kesehatan yang didapat
Mengenai gizi pada ibu hamil.
d.       HPHT                                                        
20 Desember 2003
e.       Kenaikan BB selama hamil              
Ibu menyatakan selama hamil berat badan naik 14 Kg  dari 59 menjadi 73 Kg.
f.        Komplikasi kehamilan                                 
Ibu menyatakan tidak mengalami komplikasi selama hamil.
g.       Komplikasi obat
Tidak ada.
h.       Obat-obatan yang didapat
Seingat ibu dia mendapatkan obat emineton dan elkana, yang lainnya tidak tahu namanya.
i.         Riwayat hospitalisasi
Ibu belum pernah dirawat di RS baik sebelumnya maupun selama hamil.
j.         Golongan darah ibu
Ibu mengatakan golongan darahnya B.
k.       Pemeriksaan kehamilan/Maternal Screening
Ibu menyatakan tidak melakukan tes skrining khusus untuk mengetahui adanya penyakit.
2.       Natal
a.       Awal persalinan
Ibu menyatakan mulai merasa kenceng-kenceng sekitar pukul 17.00 WIB, ketika dibawa ke RB pukul 18.00 WIB sudah pembukaaan 2.
b.       Lama persalinan
Mulai pukul 18.00 s/d 01.25 WI (7 jam 25 menit).
c.       Komplikasi
Tidak mengalami komplikasi persalinan.
d.       Terapi yang diberikan
Tidak diketahui, ibu mengatakan tidak tahu.
e.       Cara melahirkan
Bayi dilahirkan pervaginam, spontan.
f.        Tempat melahirkan
Bayi dilahirkan di rumah bersalin ditolong oleh dokter kandungan.
3.       Postnatal
a.       Usaha nafas
Bayi bernafas tanpa bantuan, langsung menangis spontan.
b.       Kebutuhan resusitasi
1). Jenis dan lamanya
Bayi tidak mendapatkan resusitasi.
2). Apgar skor
Menit 1 apgar skor 6 (asfiksia ringan-sedang).
Menit 5 apgar skor 8 (normal).
Menit 10 apgar skor 9 (normal).
c.       Obat-obatan yang diberikan pada neonatus
Bayi mendapatkan amcillin 2 x 500 mg dan sagestam salep mata 3 x gtt I.
d.       Interaksi orang tua dan bayi
1). Kualitas
Selama dirawat di RS interaksi baik, kedua orang tua secara rutin menemui bayinya terutama ibu untuk memberikan ASI, bayi dipegang, dimasasse, kadang-kadang digendong, dibersihkan, diajak bicara. Tetapi ekspresi wajah ibu tampak tegang ketika menemui anaknya dan gelisah ketika diminta mencoba memberikan minum pada anaknya. Juga tampak gugup ketika menggendong anaknya.
2).  Lamanya
Bayi sering ditemui terutama setiap pemberian ASI (pagi, siang, sore, malam) dan juga waktu lain diluar jam pemberian ASI.
e.       Trauma lahir
Tidak terdapat tanda-tanda trauma lahir.
f.        Narkosis
Bayi tidak mengalami narkosis
g.       Keluarnya urin/bab
Mekonium keluar < 24 jam, disertai bak.
h.       Respon fisiologis atau perilaku yang bermakna
Bayi mengalami palatoskisis sehingga harus dirawat terpisah dengan ibunya, bayi tidak diteteki tapi pemberian minum melalui ditetesi pada mulut dan pemasangan NGT. Selama observasi bayi mengalami takipnea dan gambaran kardiomegali. Refleks menghisap lemah.

D.     Riwayat Keluarga
Menurut ibu tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa baik dari pihak ibu maupun dari pihak ayah, juga tidak ada riwayat penyakit keturunan atau penyakit kronis.
Genogram
                     hs ?                    hs ?                                 hs ?                     hs ?






 


   
       hs 35 th   hs 29th  hs 25 th  hs 20 th        hs 32 th  hs 29 th  hs 25 th  hs 22 th








 


                                  
                             
                                   hs 5 th            1bl 7 hr                                 
 

Keterangan:
: Laki-laki                                                                : Perempuan
: Klien                                                                     : Tinggal serumah
hs         : Hidup sehat                                              ?           : Umur tidak diketahui

E.      Riwayat Sosial
1.       Sistem pendukung/keluarga yang dapat dihubungi
Jika ada masalah dalam keluarga, selalu minta bantuan dan dukungan dari orang tua dan saudaranya baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu. Selama anak dirawat di RS ibu mertua membantu merawat anak pertamanya di rumah.
2.       Hubungan orang tua dan bayi
Tindakan
Ibu
Ayah
Menyentuh
Ya
Tidak
Memeluk
Ya
Tidak
Berbicara
Ya
Tidak
Berkunjung
Ya
Ya
Kontak mata
Ya
Ya
3.       Anak yang lain
Jenis Kelamin
Riwayat Persalinan
Riwayat Imunisasi
Perempuan
Spontan
Lengkap

4.       Lingkungan rumah
Ibu menyatakan rumah milik sendiri, bangunan sudah permanen, hanya ditempati oleh keluarganya (keluarga inti). Memiliki WC sendiri di dalam rumah dengan sumber air PAM, sumber penerangan malam hari listrik, ventilasi cukup, sinar matahari dapat masuk rumah, kondisi rumah terang, dan setiap hari dibersihkan. Rumah berada di tepi jalan raya dan berdekatan dengan tetangga lainnya, di dekat rumah terdapat rumah sakit bersalin.
5.       Masalah sosial yang penting
Ibu merasa tidak ada masalah sosial yang cukup mengganggu, hanya merasa heran kenapa anak pertamanya baik-baik saja tapi anak kedua ini mengalami palatoskisis. Ibu juga tampak sering bingung dan mengatakan kecemasannya akan kondisi anaknya dan bagaimana nanti di rumah. Kedua orang tua berharap ingin segera membawa anaknya pulang ke rumah.

F.      Keadaan Kesehatan Saat Ini
1.       Diagnosa medis
BBLC, CB, SMK
Bronkopneumonia
Palatoskisis.
2.       Tindakan operasi
Bayi belum pernah dilakukan tindakan operasi, masih dalam rencana sampai bayi berumur cukup, saat ini masih dalam perawatan untuk memperbaiki keadaan umum.
3.       Status nutrisi
BB lahir 3650 gr, BB sekarang 3700 gr, status gizi baik.
Ibu mengatakan belum berani memberikan minum melalui mulut, kata dokter nanti dapat tersedak. Ibu juga menanyakan tentang bagaimana nanti perawatan di rumah, terutama memberikan minum pada bayinya, tempat membeli dot khusus, kapan diperbolehkan pulang.
4.       Status cairan
Turgor kulit baik, mukosa mulut kemerahan dan basah, elastisitas kulit baik, bayi tidak terpasang infus. Kebutuhan cairan 160 cc/KgBB/hari (592 cc/hari). Kebutuhan kalori 107 kkal/KgBB/hari ( 395 kkal/hari). Komposisi makanan ASI/Vitalac 8 x 70-75 cc.
5.       Obat-obatan
Nebulizer ventolin 1 amp + NaCl 3 cc 4 x/hr
Ceftazidime 3 x 100 mg
Amikazin 2 x 25 mg.
6.       Aktivitas
Bayi tampak aktif menggerakkan kaki dan tangan, tampak tidak mau “digedong”, ekstremitas kemerahan. Skala maturitas Dubowitz 48 (usia gestasi 38 minggu).
7.       Tindakan keperawatan yang telah dilakukan
Monitor tanda-tanda vital dan intake output, pengaturan suhu tubuh dan ruangan, fisioterapi dada, penghisapan sekret, pengaturan posisi tidur, nebulizer, pemberian nutrisi, perawatan diri, terapi oksigen jika bayi cyanosis.
8.       Hasil laboratorium
Tanggal 11-09-2004
CRP                 5 mg/L (N)                                 Na                    135 mmol/L (N 135-146)
TP                    5.83 g/dl (¯ 6.4-8.3)                   K                      5.5 mmol/L (N 2.4-5.4)
Alb                   2.82 g/dl (¯ 3.5-5)                      Cl                     100 mmol/L (N 95-108)
Ca                    2.32 mmol/L (N 2.10-2.54)
Tanggal 19-09-2004
CRP                 < 5 mg/L (N < 6 mg/L)                MCV                 87.9 (¯ 96-116)
WBC                14.07 (N 10-26)                          MCH                27.6 (N 24-34)
Neut                 6.30 (N 5-13)                             MCHC              31.4 (N 30-35)
Lym                  5.81 (N 3.5-8.5)                         PLT                  375 (N 150-450)
Mono                1.49 (N 0.5-1.5)                         PDW                12.4 (N 11.5-17.5)
Eo                    0.47 (N 0.1-2.5)                         MPV                 10.5 (­ 5.3-8.7)
RBC                 6.27 (­ 4-6)                               HCT                 55.1 (N 44-64)
Hb                    17.3 (N 13.5-19.5)
Tanggal 22-09-2004
Sensitivitas sputum: Jenis kuman      1.    Pseudomonas aeroginosa
2.       Klebsiella pneumonia
3.       Stapilokokkus saprophyticus

Kuman I
Kuman II
Kuman III
Ceftazidime 2mg
Polymyxin B 300 U
Novobiocin 30 mcg
Tobramycin 10 mg
Imipenem 10 mg

Ciprofloxacin 5 mg
Amikasin 30 mg

Polymyxin B 300 U
Cefepime 30 mg

Imipenem 10 mg
Cefpirom 30 mcg

Cefepime 30 mg


Cefpirom 30 mcg



Tanggal 27-09-2004
WBC                12.77 (N 10-26)                          MCV                 86.2 (¯ 96-116)
Neut                 3.95 (¯ 5-13)                             MCH                26.7 (N 24-34)
Lym                  7.46 (N 3.5-8.5)                         MCHC              30.9 (N 30-35)
Mono                0.82 (N 0.5-1.5)                         PLT                  283 (N 150-450)
Eo                    0.50 (N 0.1-2.5)                         PDW                13.3 (N 11.5-17.5)
RBC                 5.66 (N 4-6)                               MPV                 10.6 (­ 5.3-8.7)
Hb                    15.1 (N 13.5-19.5)                      HCT                 48.8 (N 44-64)
Sediaan apus darah tepi: Eritrosit: normositik hipokromik; lekosit: jumlah cukup, granula toksik netrofil, limfosit atipik; trombosit: jumlah cukup, merata, trombosit besar. Kesan: Gambaran proses inflamasi.
9.       Pemeriksaan penunjang
Tanggal 11-09-2004
EKG: Sinus takikardia
Foto thorak: Kardiomegali, corakan bronkovaskuler normal.
Tanggal 04-10-2004
Foto thoraks: Bronkopneumonia dekstra membaik.
10.   Lain-lain
Bayi mendapatkan program fisioterapi dada sejak 17-09-2004 (sampai sekarang sudah 12 kali).

G.     Pemeriksaan Fisik
1.       Keadaan umum
a). Kesadaran
PCS E4 M6 A5 (compos mentis)
b). Tanda-tanda vital
Nadi: 144 kali/menit, Suhu; 36,6  oC, RR: 60 kali/menit, TD: -

Saat Lahir
Saat Ini
Berat badan
3650 gr
3700 gr
Panjang badan
49 cm
54 cm
Lingkar kepala
35 cm
36 cm
Lingkar dada
34 cm
37 cm
Lingkar perut
-
38 cm
Lingkar lengan atas
13 cm
16 cm

2.       Refleks
Refleks moro baik, menggenggam baik, menghisap lemah.
3.       Tonus/aktivitas
Bayi tampak aktif, dapat menangis keras.
4.       Kepala/leher
a). Fontanel anterior: datar.
b). Sutura sagitalis: tepat menyambung.
c). Gambaran wajah: simetris
d). Molding: tidak terdapat caput succedaneum atau chepalohematoma.
5.       Mata
Tampak bersih
6.       THT
a). Telinga: normal
b).  Hidung: bilateral, tidak tampak penggunaan cuping hidung selama bernafas. Ibu mengatakan sejak masuk RS suara nafas anaknya nggrok-nggrok.
c). Palatum: abnormal palatoskisis, tampak lubang/celah pada bagian palatum medial, diameter ± 2 cm.
d). Terpasang NGT, Ibu mengatakan anaknya terpasang sonde sejak masuk RS dan mendapatkan suntikan terus.
7.       Abdomen
a).  Teraba lunak.
b). Lingkar perut 38 cm.
c). Liver: kurang dari 2 cm.
8.       Toraks
a).  Tampak simetris antara kanan dan kiri.
b). Penggunaan pernafasan diafragma dengan retraksi dinding dada minimal.
c). Klavikula: normal.
9.       Paru-paru
a). Suara nafas: terdengar suara stridor saat inspirasi, pada paru kanan terdengar suara rales, tampak adanya penumpukan sekret.
b). Respirasi: spontan, frekwensi 60 kali/menit, irama cepat, dalam.
10.   Jantung
a). Bunyi normal (NSR), frekwensi 144 kali/menit, tidak terdengar bunyi tambahan.
b). Nadi perifer

Berat

Lemah
Tidak Ada
Brakhial kanan
Ya
-
-
Brakhial kiri
Ya
-
-
Femoral kanan
Ya
-
-
Femoral kiri
Ya
-
-

11.   Ekstremitas
a). Semua ekstremitas gerak, ROM maksimal.
b). Ekstremitas atas dan bawah simetris, pada tangan kanan terpasang jalur iv unutk injeksi.
12.   Umbilikus
Normal, tidak terdapat inflamasi dan tidaka ada pengeluaran cairan.
13.   Genital
Perempuan normal.
14.   Anus
Paten.
15.   Spina
Normal.
16.   Kulit
a). Warna kemerahan (pink).
b). Tidak tampak adanya iritasi atau perlukaan.
c). Tidak ada tanda lahir.
17.   Suhu
a). Lingkungan: bayi diletakkan bersama bayi yang lain di dalam boks terbuka, dalam ruangan terpasang pendingin sehingga dilakukan pengaturan suhu.
b). Suhu kulit: 36.6  oC pengukura aksilla.
18.   Komentar
Bayi  mengalami  palatoskisis  dan  didiagnosa  menderita bronkopneumonia dengan tanda dan
gejala penumpukan sekresi pada jalan nafas. Selain hal tersebut bayi dalam keadaan baik dan normal.

H.     Pemeriksaan Tingkat Perkembangan

1.       Kemandirian dan bergaul

Mampu melihat muka orang lain, berespon terhadap rangsang yang diberikan (tersenyum), mengamati tangannya.
2.       Motorik halus
Bayi mampu melihat sekitarnya, mengikuti objek, melihat seseorang yang mendekatinya.
3.       Kognitif dan bahasa
Mengeluarkan suara oo/aah, mampu memperhatikan suara orang lain.
4.       Motorik kasar
Tangan mampu mengepal.
5.       Kesimpulan perkembangan
Bayi menangis jika tidak nyaman, membuat suara tenggorok pelan, memandang wajah dengan sungguh-sungguh, berespon secara berbeda terhadap objek yang berbeda, dapat tersenyum, menggerakkan kedua lengan dan tungkai sama mudahnya ketika terlentang, memberikan reaksi dengan melihat ke arah sumber cahaya, memberikan reaksi terhadap suara.































ANALISA DATA

DATA

MASALAH

PENYEBAB

DS:
© Ibu mengatakan belum berani memberikan minum melalui mulut, kata dokter nanti dapat tersedak.
DO:
© Palatum: abnormal palatoskisis, tampak lubang/celah pada bagian palatum medial, diameter ± 2 cm.


Risiko aspirasi
Abnormalitas palatum
DS:
© Ibu mengatakan sejak masuk RS suara nafas anaknya nggrok-nggrok.
DO:
© Pernafasan diafragma dengan retraksi dinding dada minimal.
© Terdengar suara stridor saat inspirasi, pada paru kanan terdengar suara krakles, tampak adanya penumpukan sekret.
© Respirasi: spontan, frekwensi 60 kali/menit, irama cepat, dalam.


Bersihan jalan nafas tidak efektif
Penumpukan sekresi
DS:
© Ibu mengatakan anaknya terpasang sonde sejak masuk RS dan mendapatkan suntikan terus.
DO:
© Terpasang selang NGT.
© Terpasang jalur iv untuk injeksi.
© Bayi CB, SMK, usia 1 bulan 7 hari.
© Neut 3.95 (¯ 5-13) (tgl 27-09-2004).
© Sediaan apus darah tepi: Kesan; Gambaran proses inflamasi (tgl 27-09-2004).

Risiko infeksi

Prosedur invasif, sistem imun belum matur
DS:
© Ibu menanyakan tentang bagaimana nanti perawatan di rumah, terutama memberikan minum pada bayinya, tempat membeli dot khusus, kapan diperbolehkan pulang.
DO:
© Tampak sering bingung.
© Menyampaikan pertanyaan.


Kurang pengetahuan: penyakit, prosedur perawatan
Kurangnya informasi
DS:
© Ibu mengatakan kecemasannya akan kondisi anaknya dan bagaimana nanti di rumah.
© Orang tua mengatakan ingin segera membawa anaknya pulang ke rumah.
© Ibu menyatakan belum berani memberikan minum pada anaknya.
DO:
© Ekspresi wajah tampak tegang ketika menemui anaknya.
© Tampak gelisah ketika diminta mencoba memberikan minum pada anaknya.
© Tampak gugup ketika menggendong anaknya.


Kecemasan (orang tua)
Krisis situasional
DS:
© Ibu mengatakan belum berani menyusui apalagi kata dokter anaknya mengalami palatoskisis dimana dapat tersedak dan masuk paru-paru.
DO:
© Bayi dengan palatoskisis.
© Refleks menghisap masih lemah.
© Terdengar stridor dan sekret di saluran nafas.
© Saat dicoba diteteki bayi tersedak.


Pola makan bayi tidak efektif
Abnormalitas anatomik












CONTOH ASKEP ANAK DENGAN PALATOSKISIS Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Artikasari Pangestuti

0 comments:

Post a Comment