Sunday, November 16, 2014

LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN NORMAL



A.    Pengertian
Ø Partus atau persalinan normal adalah proses  pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan kekuatan ibu sendiri.
Ø Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (38-42 minggu). Lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin ( Saefudin, 2001).
Ø Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan premature atau post matur) mempunyai anset yang spontan (tidak diinduksi) selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus presipitatus atau partus lama), mempunyai janin tunggal dengan presentasi verteks (puncak kepala) dan oksiput pada bagian anterior pelvis, terlaksana tanpa bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat) dan mencakup kelahiran plasenta normal.

B.     Tanda- Tanda Persalinan
Tanda dan gejala persalianan adalah sebagai berikut:
1.         Kekuatan his makin sering dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.
2.         Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu:
·      Pengeluaran lender
·      Lender bercampur darah
3.         Dapat disertai ketuban pecah
4.         Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks:
·      Perlunakan serviks
·      Pendataran serviks
·      Terjadi pembukaan serviks




C.     Penyebab Persalinan
Penyebab pasti persalinan masih merupakan misteri. Sejumlah factor terlihat bekerja sama untuk mempercepat dan mempertahankan kontraksi uterus selama kelahiran. Serabut oto uterus menjadi lebih mudah terangsang karena mengalami regangan oleh pertumbuhan bayi dekat dengan akhir kehamilan.
Perubahan hormonal yang kompleks terjadi yang berhubungan dengan menuanya plasenta dan runtuhnya korpus luteum. Kadar estrogen dan prostaglandin meningkat sebelumpersalinan dimulai. Kelenjar ptuitari membentuk oksitosin yang menstimulasi kontraksi dan serabut yang mudah terangsang terstimulasi oleh distensi uterus segmen bawah, mendahului gerakan yang mendadak (jating) atau tekanan tiba-tiba terjadi ketika membrane amnion pecah. Factor lainnya seperti emosi yang kuat atau control yang tidak disadari mungkin mencetuskan mekanisme kompleks untuk mulai persalilnan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam persalinan:
1.   Power
Ø             His
Ø             Kontraksi otot dinding perut
Ø             Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengajan
Ø             Ketegangan dan kontraksi ligamentum ratundum
2.   Passage
Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang
3.   Passanger
Janin dan plasenta
4.   Psyche
Proses terjadinya persalinan:
a.                                                          Teori peregangan
ü  Otot rahim mempunyai kemampuan meregng dalam batas tertentu.
ü  Setelah melewti batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
b.                                                         Teori penurunan progesterone
ü  Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu dimana terjadi penimbunan jaringan ikat. Pembuluh darah mengalami penyempitan.
ü  Produksi progesterone mengalami penurunan sehinggga otot rahim lebih sensitive terhadap oksitosin.
ü  Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai penurunan progesterone

c.                                                          Teori oksitosin
ü  Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar bhipofisi pais anterior
ü  Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering jaga terjadi Braxton Hiks.
ü  Menurrunannya progesterone akibat tuanya kehamilan, maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga pewrsallinan dapat dimulai.
d.                                                Teori prostaglandin
ü  Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh sel desidua.
ü  Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarakan
ü  Prostaglandin dianggap dapat memicu terjadinya persalinan.
e.                                                          Teori hipotalamus ptiutari dan glandula suprarenalis
ü  Pemberian kortikosteroid yang dapat menyebabkan maturasi janin, induksi (mulainya) persalinan.
ü  Galndula suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan.
Hormon yang berperan dalam proses persalinan
a.                                                                Estrogen
ü  Meningkatkan sensitivitas otot rahim
ü  Menyulitkan penerimaan rangsang dari luar

b.                                                               Progesterone
ü  Menurun sehingga rekaksasi oto menghilang

D.    Tahap persalinan/kala dalam persalinan
Ø  Kala I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm). kala I merupakan stadium dilatasi serviks. Pada permulan his kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve fredman diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2cm/jam.

Proses ini di bagi 2 fase yaitu:
1.      Fase laten
Pada fase ini pembukaan sangat lambat, pembukaan 1-3 cm memakan waktu 8 jam.
2.      Fase aktif
a.       Fase akselerasi
Yaitu pembukaan serviks 3-4 cm dan memakan waktu 2 jam
b.      Fase kemajuan maksimal
Pembukaan yang sangat cepat 4-9 jam memakan waktu 2 jam.
c.       Fase deselerasi
Pembukaan 0-10 cm
Ø  Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan  1 jam pada multi. Gejala utama:
-          His semakin kuat dengan interval 2 jam sampai 3 menit dengan durasi 50-100 detik. Menjelang akhir kala I ket deuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran mendadak.
-          Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan.
-          Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga tejadi:
a.    Kepala membuka pintu
b.   Subocciput  bertindak sebagai hipomoglion  berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung, muka dan kepala seluruhnya.
-          Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putearan paksi luar, yaitu penyesuaian kepala pada punggung.
-          Setelah putaran paksi luar berlangsung, persalinan ditolong dengan jalan kepala dipegang pada oksiput dan dibawah dagu, ditarik curam keatas untu melahirkan bahu depan dan curam keatas untuk melahirkan bahu belakang setelah kedua bahu lahir ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi. Bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban







Ø  Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Kala III meru dari 30 menit. Kala III merupakan stadium plepasan plasenta. Tanda-tanda kala III:
-       Uterus menjadi bundar
-       Tali pusat bertambah panjang
-       Uterus terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim
-       Terjadi perdarahan
-       Fundus uteri mengalami kontraksi kuat.
-       Tinggi fundus uteri turun sampai umbilikus
Ø  Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum. Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum. Observasi yang dilakukan:
-       Tingkat kesadaran penderita
-       Pemeriksaan TTV
-       Kontraksi uterus
-       Terjadi perdarahan

E.     Kontra indikasi partus normal
a.          Kepala janin hiperekstensi
b.         Adanya komplikasi misalnya: plasenta previa, prolaps tali pusat, disfungsi onal uterus.
c.          Trauma kelahiran
d.         Presentasi kaki

F.      Penatalaksanaan
1.   Persiapan kelahiran
-       Persiapan pertolongan persalinan
-    Siapkan tempat yang hangat untuk bayi baru lahir
- Perhatikan keadaan janin selama kelahiran dan BBL tentang: adanya mekonium pada air ketuban, dan kemungkinan adanya distress pernafasan
- Beri tahu pasangan bahwa persalinan telah dimulai agar dapat memberikan support mental dan memberikan massage bila diperlukan.

LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN NORMAL Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Artikasari Pangestuti

0 comments:

Post a Comment