Friday, March 31, 2017

Kajian & Klarifikasi Hasil Rapat IBI Tanggal 24 Maret 2017

Berita Hasil Rapat IBI Tanggal 24 Maret 2017 Hoax atau Asli?
Buat para bidan di Indonesia yang saat ini sedang digalaukan dengan hasil rapat IBI tanggal 24 Maret 2017, mulai saat ini tidak usah panik dan galau lagi ya. Sekarang begini, apakah anda semua tau siapa yang membuat capture tersebut? Apakah temen-temen tau keaslian keputusan dari hasil rapat IBI tersebut? Apakah benar ada rapat pada tanggal 24 Maret 2017? Saya turut mencari kebenaran informasi tersebut dan sampai saat ini belum menemukan juga. Kalo ada temen-temen yang tau sumber informaai yang valid tentang hasil rapat IBI tanggal 24 Maret 2017 tersebut silahkan bantu saya memperbaiki artikel ini lewat komentar ya..

Beberapa saat lalu saya mencoba cek langsung diwebsite Ikatan Bidan Indonesia di www.ibi.or.id, dan apa hasilnya? Disana sama sekali belum ada membahas tentang hasil rapat IBI tanggal 24 Maret 2017. Lalu sebenarnya siapa yang melakukan rapat? Bahkan RAKERNAS IBI Pusat saja terakhir masih yang Tahun 2016. Jadi sedikit saya simpulkan tentang hasil rapat IBI tanggal 24 Maret 2017 itu belum sepenuhnya benar dan belum dapat dipertanggungjawabkan.

Baik sekarang tim caradokterku akan sedikit memberikan komentar tentang hasil rapat IBI tanggal 24 Maret 2017. Kita akan coba bahas per point ya, bila ada yang kurang mohon masukan dan komentarnya:
  1. Point nomor 1. Rencana peralihan STR dari MKKP menjadi MTKI memang benar, hal ini bertujuan supaya pembuatan STR bidan menjadi terpusat di MTKI. Tapi itu baru rencana, tinggal kapan eksekusinya. Coba kita lihat bersama ya.. Kalo memang jadi MTKI malah kita bersyukur karena biaya pembuatan STR akan menjadi lebih murah (seharusnya).
  2. Point nomor 2. Untuk perpanjangan STR saat ini memang sudah menggunakan Sertifikat MU, ditambah dengan SKP dan Pengalaman Kerja. Untuk CTU sendiri masih belum dipersyaratkan.
  3. Point nomor 3. Untuk tahun 2030 bidan wajib S1 masih hoax artinya belum pasti. Namun wacana bidan S1 mulai baru dicanangkan ditahun 2020, jadi tidak mungkin 2030 bidan dah harus S1 semua kan? Contohnya perawaf aja dari 2010 dah mulai banyak S1, tapi sampai sekarang D3 juga masih banyak dan masih banyak juga sekolah yg membuka D3 Keperawatan, Jenjang pendidikan itu memang ada. Tapi bukan pemerataan. Boleh kita lihat juga, seberapa banyak Rumah sakit atau Puskesmas yang sudah ada bidan S1 nya? Bingung kan? Jadi santai aja teman.. Kalo ada kesempatan buat S1 ya tinggal kitanya aja, mau ambil atau gak..
  4. Point nomor 4. Nah kalo point yang ini emang benar adanya. IBI Pusat mengharapkan semua bidan yang Praktek Mandiri (BPS/BPM) haruslah bidan delima. 
  5. Point nomor 5. Dari sekarangpun sudah ada kali perwakilan Bidan dari setiap Rumah Sakit di IBI? Benar gak? 
  6. Point nomor 6. Koperasi IBI memang saat ini belum ada, adanya bendahara IBI masing-masing Kabupaten yang mana bendahara itu menampung iuran IBI dan memgurus AD ART IBI Kabupaten. Mudah-mudahan dengan adanya koperasi IBI, keuangan IBI menjadi lebih transparan dan memberikan timbal balik yang baik buat para bidan din Indonesia, jadi para bidan bukan hanya dimintai iuran aja, tapi para bidan juga memiliki simpanan pokok dan wajib disana alias punya hak.
  7. Point nomor 7. Pada point ini masih belum pasti, soalnya apa? Sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan, Tentang Sistem Pelayanan Berjenjang, mulai dari Faskes Tingkat 1 hingga ke Rumah Sakit. Jadi jika masih sesuai dengan peraturan BPJS maka semua bidan praktek masih bisa merujuk ke semua Rumah Sakit baik Negeri maupun swasta yang bekerjasama dengan BPJS.
  8. Point 8. Lulusan baru wajib magang selama 2 tahun? Yang benar saja? Mau usia berapa para bidan mulai bisa menghasilkan atau merasakan uang dari hasil kerja mereka kalo setelah kuliah saja masih harus magang selama 2 tahun? Jujur saja penulis juga kurang setuju dengan statement ini, dan temen-temen bidan ga usah khawatir ya, sampai saat ini belum ada permenkes atau perpres atau apalah itu yang menyebutkan tentang hal tersebut. Masih banyak kok yang fresh graduate langsung bisa diterima bekerja dirumah sakit/klinik/rumah bersalin. Kalo buat nyari pengalaman sendiri sambil nunggu lowongan kerja di rumah sakit, klinik, rumah bersalin, dinkes atau yang lain sih tidak masalah.
Ya, begitulah sedikit yang bisa penulis bagikan buat temen-temen pembaca, jadi saran penulis buat temen-temen tidak usah khawatir dan was-was lagi akan tantangan masa depan yang keliatannya terlalu menekan bidan. Semua itu belum pasti dan belum tertuang dalam sebuah peraturan. Saran penulis jangan mudah termakan berita yang belum bisa dibuktikan keafsahannya ya (hoax). Pesen penulis buat temen-temen bidan di seluruh Indonesia selalu semangat ya.. Lakukan yang terbaik buat bangsa dan negara. Nah buat temen-temen yang belum bekerja, tetep berusaha dan berdoa, yakin Alloh SWT melihat usaha kita. So, jangan mudah menyerah ya... Salam hangat buat kalian..

Sumber: www.caradokterku.blogspot.com

Kajian & Klarifikasi Hasil Rapat IBI Tanggal 24 Maret 2017 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Artikasari Pangestuti

0 comments:

Post a Comment