Thursday, May 21, 2015

CONTOH LAPORAN INDIVIDU INSTRUMEN KAMAR BEDAH


Nama mahasiswa       
NIM                           
Program                       : Keperawatan
Hari/ tanggal praktek 

1. Jenis tindakan operasi         : Kraniotomi
2. Definisi tindakan operasi    : Kraniotomi adalah suatu tindakan membuka tulang kepala yang bertujuan mencapai otak untuk tindakan pembedahan definitif.
3. Indikasi tindakan                : EDH (Epidural Haematom)

4. Persiapan alat, jenis dan jumlah      :

               A. INSTRUMEN DASAR
            No
NAMA INSTRUMEN
NO KATALOG
JML
1
BISTURI NO 3
11-0303
1
2
BISTURI NO 4
BB084R
1
3
GUNTING JARINGAN
BC 606 R
2
4
GUNTING BENANG
BC 324 R
1
5
GUNTING BENANG
BC 579 R
1
6
PISET SIRURGIS MANIS
130-281
1
7
PINSET ANATOMIS
BD 050 R
2
8
PINSET SIRURGIS
BD 560 R
2
9
ARTERI KLEM PEAN LURUS
105-143
10
10
ARTERI KLEM PEAN BENGKOK
BH 145 R
10
11
KOCHER
105-230
6
12
KLEM JARINGAN
135-105
2
13
NALVOEDER
BM 236 R
2
14
DUK KLEM
BF 431
5
15
LANGEN BECK
200-127
2
16
WOUND HAK GIGI
200-312
2
17
O HAK
202-157
2
18
KLEM MATA
BF 116
1
19
KLEM MATA
BF 118
1
20
NOVOCOM
B 2
2
21
SONDE


22
SLIP SONDE


23
KANULA SUCTION
170-120
1
24
JARUM + TEMPAT


25
SELANG SUCTION

1

5. Persiapan pasien sebelum tindakan             :
1.   Sebelum menjalani tindakan, lakukan puasa mulai tengah malam, atau sekurang-kurangnya 6 jam sebelum operasi.
  1. Mencukur rambut kepala sampai bersih dan alis mata tidak boleh dicukur karena tumbuhnya lama.
  2. Tidak memakai perhiasan , kosmetik, cat kuku dan lain-lain.
  3. Bawalah surat persetujuan dari keluarga yang telah di tandatangani atau di cap jempol.
  4. Menjelang operasi harus kencing terlebih dahulu.
  5. sebelum dioperasi pasien harus mandi / dimandikan terlebih dahulu.
  6. pasien diberi motivasi agar tidak takut dan gelisah sebelum dilakukan operasi.

6. Persiapan pasien di meja tindakan              :
            1. Pasien disambut dengan ramah dan dengan menyebut nama pasien.
            2. Cek kembali biodata pasien untuk memastikan pasien yang benar.
            3. pasien dilakukan pemeriksaan fisik sebelum dioperasi.
4. Pasien di letakan di meja operasi dalam sikap terlentang, posisi kedua tangan  ekstensi, pergelangan tangan diikat agak longgar. Pergelangan kedua lutut di ikat dengan tali,ikatan ini pun di pasang agak longgar.
5.      Pasien diberi anastesi sesuai dosis
7. Perawatan pasien post tindakan operasi     :
            1.setelah selesai operasi, pasien harus diangkat dan di pindahkan ke” rocovery room”. Sewaktu di angkat harus di perhatikan luka operasi.
            2. Selama 2 jam pertama, periksalah nadi dan pernapasan setiap 15 menit, lalu setiap 30 menit selama 2 jam berikutnya. Setelah itu bila keadaan tatap baik, pemeriksaan dapat diperlambat, tekanan darah diperiksa sesuai dengan perintah. Bila tidak ada petunjuk khusus, lakukan setiap 30 menit sekali. Bila tensi sistolik kurang dari 90/menit dan pernapasan kurang dari 16kali atau lebih dari 30kali permenit, perlu segera dilaporkan pada dokter. Perhatikan pula apakah ada tanda-tanda syok,  perdarahan, dan menggigil.
            3. Infus, kateter, drain yang terpasang perlu juga diperhatikan.

            4. Jagalah agar saluran pernapasan tetap lancar. Pasien yang muntah dimiringkan kepalanya, lalu bersihkan hidung dan mulutnya dari sisa muntahan. Bila perlu, sedot sisa muntahan dari tenggorokan dengan pompa penyedot.
            5. Pasien yang belum sadar, jangan diberi bantal agar tidak menyumbat saluran pernapasan. Bila perlu, dapat dipasang bantal di bawah punggung, sehingga kepala berada dalam sikap mendongak. Pada pasien laparatomi, bengkokkan sediki lututnya agar dinding perut menjadi lemas dan tidak meragangkan jahitan luka.
            6. Usahakan agar pasien bersikap tenang dan enak
            7. Bila ada hal-hal yang meragukan, jangan segan-segan menanyakan kepada dokter. Demikian juga jangan segan melaporkan semua gejala yang perawat anggap perlu yang tidak berbahaya daripada tidak melaporkan gejala yang sebenarnya berbahaya.
Pasien sadar kembali :
Pada saat pasien sadar biasanya pasien akan menanyakan hasil operasinya dan merasa nyeri pada luka operasi. Bila keadaan ini memungkinkan izinkanlah keluarga :
Menjenguk sebentar sehingga mereka tenang dan pasien merasa aman.

8.  Managemen alat post tindakan      :
     1. Instrumen dasar dan tambahan di cek kembali, pastikan sesuai dengan instrument yang digunakan.
   2. Pisahkan alat-alat tajam.
   3. Cuci alat-alat dengan larutan desinfektan.
   4. Sterilisasi alat-alat.

CONTOH LAPORAN INDIVIDU INSTRUMEN KAMAR BEDAH Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Artikasari Pangestuti

0 comments:

Post a Comment